Type sinkromesh
Dewasa ini pada mobil-mobil banyak digunakan
transmisi model synchromesh. Seperti telah diuraikan di atas, keburukan pada
sliding mesh dan constant mesh diperlukan waktu untuk menunggu hingga gigi-gigi
yang akan berkaitan itu berputar, bila tidak, akan menimbulkan kerusakan.
Tambahan gigi-gigi diperlukan keahlian. Karena itu, transmisi model baru yang
telah diciptakan, di mana gigi-gigi dapat berkaitan, bila putarannya dibuat
mendekati satu dan lainnya seketika dengan adanya tenaga gesek dan dengan
demikian putaran akan menjadi sama, karena itu menyebabkan gigi-gigi lebih
mudah berkaitan. Transmisi model baru ini adalah model sychromesh.
Transmisi model synchromesh mempunyai banyak
keuntungan untuk pemindahan gigi dengan lembut dan cepat tanpa menimbulkan
bahaya pada gig-gigi dan tidak memerlukan pelayanan dengan kopling ganda
(double clutching)
Untuk memindahkan gigi dari yang lebih tinggi
ke tingkat yang rendah pada saat mobil berjalan, pertama kopling dibebaskandan
gigi di posisikan pada netral (bebas). Bagian-bagiannya terdiri dari gigi
diposisikan pada gigi tiga (third gear) berada pada kecepatan yang tertinggi
tetapi kecepatan gigi ketiga dalam hubungan dengan clutch hub sleeve lebih
rendah dan menjadi lambat secara perlahan-lahan dengan adanya berbagai
macam-macam tahanan.
Sebaliknya, clutch hub sleeve dan output shaft
yang disatukan untuk menggerakan roda di sesuaikan dengan kecepatan kendaraan
putaran yang besar pada clutch hub sleeve dan gigi ketiga. Dalam hal ini, pada
sliding gear type, gigi ketiga bertambah putarannya oleh adanya double
kopling (double clutching), sehingga
dengan bertambahnya putaran gigi ketiga untuk disesuaikan dengan putaran clutch
hub sleeve. Sebuah kopling berbentuk kerucut (conical clutch) disebut sychronizer
ring digunakan untuk menciptakan gaya gesekkan antara clutch hub sleeve dan
gigi tiga berputar pada kecepatan yang sama kemudian gigi (alur-alur) akan
berkaitan. Ini adalah prinsip kerja synchromesh.