KONTRUKSI TRANSMISI
Transmisi terdiri dari atas sebuah bak yang di
dalamnya terdapat roda-roda gigi yang terpasang pada porosnya masing-masing.
Bak transmisi tertutup rapat agar minyak pelumas tidak bocor keluar. Pada tutup
bak transmisi terpadat tuas pemindah yang berguna untuk mengatur atau mengubah
posisi kecepatan putar.
Tuas pemindah roda gigi ada yang ditempatkan
pada lantai kendaraan dengan menggunakan tongkat pemindah dan ada pula yang
ditempatkan dibawah roda kemudi menggunakan tuas pemindah. Pada bak transmisi
terdapat lima poros yang masing-masing poros memutar roda gigi. Poros-poros
tersebut sebagai berikut “:
1.
Poros kopling (input shaft)
2.
Poros primer (output shaft)
3.
Poros sekunder (counter shaft)
4.
Poros tambahan (gigi mundur)
5.
Poros balader (lengan pemindah)
Selain ke 5 poros tersebut, pada bak transmisi
terdapat roda-roda gigi yang terpasang. Hal ini tergantung dari jumlah tingkat
kecepatan pada transmisi tersebut. Pada dasarnya kontruksi manual dari ke 3
jenis tersebut hampir sama perbedaannya hanya pada cara perkaitan roda gigi
satu dama lainnya.
nama-nama komponennya
1.
Output shaft
2.
Gigi percepatan `1 dan mundur
3.
Gigi percepatan 2
4.
Clutch gigi percepatan 3
5.
Input shaft
6.
Gigi pembadingan utama
7.
Roda gigi penggerak poros sekunder
8.
Counter shaft
9.
Counter gear 1
10.
Counter gear 2
11.
Counter gear rear
12.
Idle gear
13.
Garpu pemindah
v
Constantsmesh type
Pada transmisi model constant mesh, roda gigi
yang berkaitan harus dapat bergerak pada putaran yang sama, bila tidak
gigi-gigi akan berbunyi dan tidak berkaitan dengan mudah.
Model constant mesh telah dikemabangkan untuk
mengatasi kekurangan pada kecepatan
tertentu. Gambar dibawah ini menunjukkan sebuah transmisi yang mana pada
kecepatan (posisi) ke 4 dan ke 3nya yang terdir dari model constant mesh. Pada
model ini, gigi input shaft dan counter gear ada dalam perkaitan yang
tetap (constant mesh). Gigi ke 3 pada
output shaft dibuat dapat berputar bebas di shaft. Pada gigi koplig (clutch gear ) diberi alur-alur diposisikan
sedemikian rupa.
Pada poros output hingga dapat digerakan
sepanjang alur-alur untuk berkaitan dengan ujung-ujung gigi. Sebagai contoh,
bila kita ingin memindahkan gigi-gigi pada tingkat tiga, gigi kopling didorong
kebelakang agar dapat berkaitan dengan bagian dalam gigi ketiga pada poros
output. Kemudian momen mesin akan berpindah, dalam urutan seperti : input
shaft, counter shaft, gigi bantu, gigi percepatan, pada output shaft, clutch
gear, output shaft.
Type sinkromesh
Dewasa ini pada mobil-mobil banyak digunakan
transmisi model synchromesh. Seperti telah diuraikan di atas, keburukan pada
sliding mesh dan constant mesh diperlukan waktu untuk menunggu hingga gigi-gigi
yang akan berkaitan itu berputar, bila tidak, akan menimbulkan kerusakan.
Tambahan gigi-gigi diperlukan keahlian. Karena itu, transmisi model baru yang
telah diciptakan, di mana gigi-gigi dapat berkaitan, bila putarannya dibuat
mendekati satu dan lainnya seketika dengan adanya tenaga gesek dan dengan
demikian putaran akan menjadi sama, karena itu menyebabkan gigi-gigi lebih
mudah berkaitan. Transmisi model baru ini adalah model sychromesh.
Transmisi model synchromesh mempunyai banyak
keuntungan untuk pemindahan gigi dengan lembut dan cepat tanpa menimbulkan
bahaya pada gig-gigi dan tidak memerlukan pelayanan dengan kopling ganda
(double clutching)
Untuk memindahkan gigi dari yang lebih tinggi
ke tingkat yang rendah pada saat mobil berjalan, pertama kopling dibebaskandan
gigi di posisikan pada netral (bebas). Bagian-bagiannya terdiri dari gigi
diposisikan pada gigi tiga (third gear) berada pada kecepatan yang tertinggi
tetapi kecepatan gigi ketiga dalam hubungan dengan clutch hub sleeve lebih
rendah dan menjadi lambat secara perlahan-lahan dengan adanya berbagai
macam-macam tahanan.
Sebaliknya, clutch hub sleeve dan output shaft
yang disatukan untuk menggerakan roda di sesuaikan dengan kecepatan kendaraan
putaran yang besar pada clutch hub sleeve dan gigi ketiga. Dalam hal ini, pada
sliding gear type, gigi ketiga bertambah putarannya oleh adanya double
kopling (double clutching), sehingga
dengan bertambahnya putaran gigi ketiga untuk disesuaikan dengan putaran clutch
hub sleeve. Sebuah kopling berbentuk kerucut (conical clutch) disebut sychronizer
ring digunakan untuk menciptakan gaya gesekkan antara clutch hub sleeve dan
gigi tiga berputar pada kecepatan yang sama kemudian gigi (alur-alur) akan
berkaitan. Ini adalah prinsip kerja synchromesh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kawand-kawand jangan lupa coment yaaa!!!!!!
karena coment kalian ikut membantu blog ini berkembang
dan bila ada link yg rusak segera beritahu kami